Puisi jenazah cinta ini menceritakan tentang doa seorang anak kepada sang Ibu. Jenazah cinta yang memberikan pengorbanan sepanjang hidupnya. Wahai Ibu, maafkan anakmu ini, doamu selalu kupanjatkan untukmu agar kelak kita bisa bertemu.
Betapa rinduku padamu wahai Ibu, ketika dulu Engkau bercerita tentang hijaunya sawah dan nyanyian burung gereja yang begitu merdu. Betapa aku merindukanmu….
Jenazah Cinta
Kemarin malam, Ayahku menasehatiku
“Jangan lupa doakan ibumu selalu…”, begitu katanya
Lirih namun menyentak hati
Aku pun termenung, apa yang salah di dalam diriku
Pelan-pelan aku membuka kenangan-kenanganku
Satu per satu kuingat apa yang selama ini aku lakukan
Hingga tibalah di penghujung kenanganku
Iya, aku sedang kasmaran…
Ya Robbi, sampaikan salam takzimku untuk ibuku
Bukan bermaksud aku melupakan ibu dalam setiap doaku
Bukan pula bermaksud untuk meninggalkan ibu
Ibu tetaplah ibu, akan senantiasa ada meski jenazah cinta sudah ditaburi kamboja
Ya Illahi,
Sampaikan salam sejahtera untuk ibuku,
Anaknya kini sedang mencari tautan hati
Seorang wanita yang lembut dan baik hati
Istikharah…
Wahai Dzat yang memberikan ketentraman perasaan
Peluklah ibuku, dekap ia, bisikkan padanya,
“Doakan anakmu jodoh terbaik; agar Aku kabulkan”
Ridha Allah, ridha orang tua…
Ya Allah ya Karim, sampaikan kepada ibu
Ada tiada ibu
Sendiri atau berdua
Kami tidak akan melupakan doa-doa di setiap sajadah cinta….