Geert Hofstede; “Perangkap” Budaya bagi Orang-orang Belanda di Indonesia

393 Dilihat

Perangkap Budaya bagi orang-orang belanda di indonesia
Perangkap Budaya bagi orang-orang belanda di indonesia

Perangkap Budaya bagi orang-orang belanda di indonesiaPerangkap Budaya bagi orang-orang belanda di indonesia

Perangkap Budaya bagi orang-orang belanda di indonesia

Perangkap Budaya bagi orang-orang belanda di indonesia

Perangkap Budaya bagi orang-orang belanda di indonesia

Perangkap Budaya bagi orang-orang belanda di indonesia

Komunikasi Antar Budaya from academic Indonesia

Komunikasi Antar Budaya

PERANGKAP BUDAYA BAGI ORANG-ORANG BELANDA DI INDONESIA

THIBBURRUHANY

PUTRA

ZAMHARI

STUDI KASUS: PERANGKAP BUDAYA ORANG-ORANG BELANDA DI INDONESIA PERBANDINGAN ANTARA PENYELENGGARAAN ORGANISASI KERJA INDONESIA DAN BELANDA • Individualisme versus Kolektivisme • Jarak kekuasaan • Penghindaran ketidakpastian • Maskulin versus Feminim

1. INDIVIDUALISME VERSUS KOLEKTIVISME • Hubungan antara majikan dan pegawai bersifat moral ketimbang bersifat kualitatif • Para pegawai mempunyai kewajiban besar terhadap kaum kerabat mereka • Dalam kontrak-kontrak bisnis, hubungan lebih utama daripada tugas • Ada kebutuhan yang kuat akan harmoni dan pemeliharaan hubungan • Pendapat-pendapat ditetapkan secara kolektif

2. JARAK KEKUASAAN • Paternalisme di Indonesia versus “konsultasi-isme” di Belanda • Perbedaan-perbedaan status sebagai sesuatu yang positif di Indonesia, tetapi sesuatu yang sangat negatif di Belanda • Hormat pada orang tua Indonesia

3. PENGHINDARAN KETIDAKPASTIAN • Makna waktuKetepatan waktu sangat penting di Belanda, di Indonesia derajat ketepatan waktu bergantung pada hubungan sosial • Jenis-jenis perilaku ritual dalam organisasi • Perilaku ritual organisasi di Belanda meliputi ritual sosial seperti melangsungkan ritual minum kopi; sementara di Indonesia ritual dianggap hukum agama

KEBUTUHAN AKAN KETELITIAN TEKNIS • Indonesia kekurangan tradisi pendidikan teknis seperti yang dikembangkan Belanda • Kecenderungan untuk terlebih dahulu berencana • Perencanaan lebih dahulu tidak lazim di Indonesia, sementara di Belanda perencanaan dilakukan jauh sebelumnya

4. MASKULIN VERSUS FEMINIM • Orang-orang Belanda sangat feminim dalam dimensi “maskulinitas versus feminimitas”, sedangkan orang Indonesia sangat feminim. Orang Amerika cukup maskulin dan orang Jepang sangat maskulin • Maskulin berarti ketegasan, keberhasilan material, ambisi dan daya saing • Feminim berarti kepedulian terhadap kualitas hidup dan perhatian kepada kaum lemah

HAMBATAN BAGI PENGGUNAAN METODE MANAJEMEN BELANDA (DAN ASING LAINNYA) DI INDONESIA • Seleksi pegawai harus mempertimbangkan faktor-faktor etnik dan keluarga • Imbalan berdasarkan prestasi kerja jarang terjadi • Penilaian langsung atas prestasi kerja adalah sulit • Pemecatan pegawai secara kultural tidak diharapkan

 

Info Kampus dan Sumber Referensi Kuliah Terlengkap Fanspage Academic Indonesia Group Fb Info Kampus Seluruh Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *