Puisi adalah untaian kata indah yang dirangkai menjadi kalimat penuh makna. Keindahan katanya mampu membius jiwa bagi yang membacanya. Beragam puisi bisa kita temui saat ini, buku-buku tentang sajak mengajarkan kita tentang kedalaman makna. Pena yang tak bertahta salah satunya, untaian kata yang dirangkai indah menjadikannya begitu mempesona. Pena yang tak bertahta menjadi salah satu karya besar saudara kita.
Kau ada namun ditiadakan
Kau berpengaruh namun tak diperankan
Kau sangat penting namun ditipu dengan kepentingan
Wahai negriku
Di mana kau letakkan arti pahlawan?
Di jas yang bertahtakan kecurangan
Atau di meja persekongkolan
Di bagian sejarah mana kau jelaskan keberadaan mereka
Di episode yang keberapa kau tunjukan peran mereka
Malangnya namamu di bawah konspirasi dunia
Jatuhnya kedudukanmu dimata para perebut tahta
Merdeka….
Kala suaramu tak didengar
Merdeka…
Kala jasamu tak dikenang
Merdeka
Kala usahamu tak diabadikan
Dimana arti ulama yang sesungguhnya
Diujung mimbar yang tak tegak
Dijahitan sorban yang tak sama
Atau di dalam masjid yang tak berimam?
Sedih kalaku dengar rampasan kebebasan yang kenal kedudukan
Jatuh air mata melihat kau dibungkam
Tapi… sejarah akan terulang
Saat suara mereka yang didengar
Takutlah para pendusta kemerdekaan
Saat ajakan mereka diaminkan getarlah para perebut kekuasaan
Karna kau adalah garamnya kehidupan
Karna kau adalah para pembawa cahaya iman